Minggu, 04 Oktober 2015

Pertemuan 7 (FIlsafat)

Etika dan moral

Etika (Yunani Kuno : "ethos", berarti "watak")
Moral (Latin : "Moris" , berarti " kebiasaan")

bartens : etika ~> adat (filsafat moral) , sistem nilai
KBBI  : etika ~> ilmu tentang apa yang baik & buruk, dan tentang hak  & kewajiban

Etika dibedakan menjadi ;
  • Etika perangai ~ > Pakaian adat, upacara (penampilan)
  • Etika moral ~> jujur, sopan santun, menghargai perilaku


Arti etika

  • Etika sebagai ilmu~~> Ilmu tentang apa yang baik dan apa yang buruk dan tentang hak dan kewajiban moral
  • Etika sebagai kode etik~~> Kumpulan asas atau nilai yang berkenaan dengan akhlak
  • Etika sebagai sistem nilai~~> Nilai mengenai benar-salah yang dianut oleh suatu golongan atau masyarakat

OBJEK MATERIAL DAN FORMAL ETIKA


  • Objek material: suatu hal yang dijadikan sasaran pemikiran, suatu hal yang diselidiki, atau suatu hal yang dipelajari.
  • Objek formal: cara memandang atau meninjau yang dilakukan seorang peneliti/ilmuwan terhadap objek materialnya serta prinsip-prinsip yang digunakannya. 

ETIKA BERDASAR KAJIAN ILMU


  • Etika normatif: mempelajari secara kritis dan metodis norma-norma yang ada
  • Etika fenomenologis: mempelajari secara kritis dan metodis gejala-gejala moral 


TUJUAN BELAJAR ETIKA

~~> Menyamakan persepsi
~~> Kritis & Metodis sbg ilmu

SISTEMATIKA ETIKA

De Vos (1987): Etika deskriptif dan etika normatif
K. Bertens (1993): Etika deskriptif, etika normatif (etika umum dan etika khusus), dan metaetika
Franz Magnis-Suseno (1991): Etika umum, etika khusus (etika individual dan etika sosial [etika individual dan etika sosial])

ETIKA DESKRIPTIF


  • Dalam etika deskriptif, etika membahas apa yang dipandangnya
  • Etika deskriptif melukiskan tingkah laku moral dalam arti luas
  • Etika deskriptif mempelajari moralitas yang terdapat pada individu dan kebudayaan atau subkultur tertentu, atau dalam suatu periode sejarah.

SEJARAH KESUSILAAN


  • metode historis dalam etika deskriptif
  • Yang diselidiki adalah: pendirian-pendirian mengenai baik-buruk

FENOMENOLOGI KESUSILAAN


  • Fenomenologi = fenomenon (sesuatu yang tampak, yang terlihat karena bercahaya [sering disebut gejala]) dan logos (uraian, pecakapan
  • fenomenologi adalah uraian atau percakapan tentang fenomenon atau sesuatu yang sedang menampak diri atau sesuatu yang sedang menggejala
  • Fenomenologi kesusilaan mencari makna kesusilaan dari gejala-gejala kesusilaan
  • Ciri pokok fenomenologi adalah menghindarkan pemberian tanggapan mengenai kebenaran

ETIKA NORMATIF

Etika normatif berbicara mengenai pelbagai norma yang menuntun tingkah laku manusia. Etika normatif memberikan penilaian dan himbauan kepada manusia untuk bertindak sebagaimana seharusnya berdasarkan norma-norma. Etika normatif itu tidak deskriptif, tetapi preskriptif (artinya memerintahkan); tidak melukiskan melainkan menentukan benar-tidaknya tingkah laku atau anggapan-anggapan moral.

METAETIKA

Meta (Yunani) = "melebihi", "melampaui", "setelah", "di luar", "tentang". (metabahasa = bahasa yang dipakai dalam berbicara tentang bahasa). Istilah metabahasa diciptakan untuk menunjukkan bahwa yang dibahas bukanlah moralitas secara langsung, melainkan ucapan-ucapan di bidang moralitas. Metabahasa bergerak pada taraf lebih tinggi daripada perilaku etis, yaitu pada taraf "bahasa etis" atau basa yang digunakan di bidang moral


ALIRAN DALAM ETIKA


  • Eudemonisme:  bahwa kebaikan tertinggi manusia terletak pada kebahagiaan atau situasi yang secara umum baik
  • Egoisme: kesenangan dan kebaikan diri sendiri menjadi target usaha seseorang dan bukan kebaikan orang lain
  • aliran yang menekankan dan melihat kesenangan atau kebahagiaan orang lain menjadi tujuan segala usaha manusia disebut: altruisme
  • Utilitarianisme:  bentuk hedonisme yang digeneralisir. Kesenangan atau kenikmatan manusia dilihat sebagai seusuatu yang baik dalam dirinya
  • Deontologisme: kewajiban yang didasarkan pada intuisi manusia tentang prinsip-prinsip moral
  • Etika situasi: kebenaran suatu tindakan ditemukan dalam situasi konkret individual atau bagaimana situasi itu mempengaruhi kesadaran individual


BEDA ETIKA DAN MORAL

Ada sedikit perbedaan dalam penggunaannya sehari-hari: moral/moralitas digunakan untuk perbuatan yang sedang dinilai; etika digunakan untuk pengkajian sistem nilai-nilai yang ada.

AMORAL DAN IMORAL

#Amoral ("unconcerned with, out of the sphere of moral, non moral")

  • tidak berhubungan dengan konteks moral
  • di luar suasana etis

#non-moral
Immoral: ("opposed to morality, morally evil")

  • bertentangan dengan moralitas yang baik
  • secara moral buruk
  • tidak etis

BEDA ETIKA DAN ETIKET


Perbedaan ETIKA dan ETIKET menurut Bertens

ETIKA:

  • Menetapkan norma berbuatan, apakah boleh dilakukan atau tidak, misalnya: masuk rumah orang tanpa izin.
  • Berlaku tidak bergantung pada ada tidaknya orang lain
  • Bersifat absolut
  • tidak dapat ditawar-tawar
  • Memandang manusia dari segi dalam (batiniah)

ETIKET:

  • Menetapkan cara melakukan perbuatan, menunjukkan cara yang tepat, baik, dan benar sesuai dengan yang diharapkan.
  • Berlaku hanya dalam pergaulan
  • jika tidak ada orang lina etiket tidak berlaku.
  • Bersifat relatif
  • Memandang manusia dari segi luar (lahiriah)

BEDA ETIKET DAN HUKUM
Hukum lebih dikodifikasi daripada etikal etika tidak dapat dikodifikasi.
Hukum membatasi diri pada tingkah laku lahiriah saja; etika menyangkut juga sikap batin seseorang.
Sanksi yang berkaitan dengan hukum berlainan dengan sanksi yang berkaitan dengan etika (sanksi hukum bisa dipaksakan, etika tidak bisa dipaksakan).
hukum memberikan putusan hukumnya perbuatan, etika memberikan penilaian baik buruknya


BEDA ETIKA DAN AGAMA

Etika sebagai cabang filsafat bertitik tolak pada akal pikiran, bukan agama. Etika mendasarkan diri hanya pada argumentasi rasional. Agama bertitik tolak dari wahyu Tuhan melalui Kitab Suci



KODE ETIK PSIKOLOGI


·                     Kode etik: etika (Yunani "ethos") atau moral (Latin "mos,mores"), berarti "adat kebiasaan". Ethics: (morals) standards of behaviour, principles of right or wrong. (Oxford Dictionary). Jadi, secara umum kode etik diartikan sebagai seperangkat peraturan yang menjadi pedoman dalam bertingkah laku.

·                     Kode etik psikologi: seperangkat nilai-nilai untuk ditaati dan dijalankan sebaik-baiknya dalam melaksanakan kegiatan sebagai psikolog atau ilmuwan psikologi di Indonesia.


FUNGSI KODE ETIK
·                     Menjadi acuan utama dalam menjalan tugas sebagai psikolog atau ilmuwan psikolog.
·                     Bahan pertimbangan yang diperlukan untuk mengambil keputusan dalam memberikan layanan psikologis.
·                     Sebagai acuan untuk menyelesaikan konflik yang terjadi ketika melakukan tugas sebagai psikolog/ilmuwan psikolog.


PRINSIP UMUM KODE ETIK PSIKOLOGI

- British Psy Ethics:

  • RESPECT
  • COMPETENCE
  • RESPONSIBILITY
  • INTEGRITY

- APA Ethics Principle:

  • BENEFICENCE & NON-MALEFICENCE
  • FIDELITY & RESPONSIBILITY
  • INTEGRITY
  • JUSTICE
  •  RESPECT FOR PEOPLE'S RIGHT & DIGNITY

- Australian Ethics:

  •  RESPECT
  •  PROPRIETY
  •  INTEGRITY

- HIMPSI:

  • PENGHORMATAN PADA HARKAT-MARTABAT MANUSIA
  • INTEGRITAS DAN SIKAP ILMIAH
  • PROFESIONAL
  • KEADILAN 
  • MANFAAT

PENGHORMATAN PADA HARKAT & MARTABAT MANUSIA:


  1. Pelayanan psikologis mengacu pada HAM
  2. Menghormati privacy, kerahasiaan, hak orang lain/klien/user.
  3. Menyadari keterbatasan diri yang dapat mempengaruhi otonomi dalam mengambil keputusan.
  4. Menyadari dan menghormati serta mempertimbangkan perbedaan aspek budaya dan demografi (usia, gender, agama, suku bangsa, dll).

INTEGRITAS DAN SIKAP ILMIAH:


  1. Pelaksanaan tugas didasari oleh kaidah ilmiah
  2.  Menjaga kejujuran, akurasi, kebenaran dalam mengamalkan psikologi
  3. Tidak melakukan pencurian, kebohongan, pemalsuan, distorsi fakta.
  4. Berusaha menepati janji didasarkan fakta/data yang dipertimbangkan secara dalam dampaknya terhadap user.
  5. Bertanggung jawab terhadap hasil kerja dan konsekuensi yang timbul akibat kesalahan metode yang digunakan.

PROFESIONAL:

  1. Memiliki kompetensi yang dibutuhkan untuk melakukan tugasnya.
  2.  Menyadari tanggung jawab profesional dan kaidah ilmiah.
  3.  Menjunjung tinggi kode etik dan tanggung jawab profesional dalam mengelola konflik kepentingan dengan rekanan kerja.
  4.  Menjalin kerja sama dengan profesi lain untuk memberikan layanan terbaik bagi siapapun yang membutuhkan.
  5.  Memperhatikan etika dan profesionalisme dari profesi lain.

KEADILAN:


  1.  Memberikan layanan kepada siapapun yang membutuhkan tanpa perlakuan diskriminatif.
  2. Dalam memberikan layanan psikologis tidak melakukan keberpihakan dan menyadari keterbatasan kompetensi/keahlian sehingga tidak merugikan user/klien/rekanan.

MANFAAT:

  1. Dalam menjalankan tugas perlu memaksimalkan manfaat bagi pengguna jasa dan meminimalkan resiko/dampak buruk dari pelayanan yang diberikan.
  2.  Meminimalkan dampak buruk apabila terjadi konflik dengan pihak manapun karena keputusan yang dibuat oleh psikolog/ilmuwan psikologi berdampak bagi orang lain.
  3.  Waspada terhadap berbagai pengaruh sosial, ekonomi, politik, nepotisme, keterbatasan kemampuan yang mengarah pada penyalahgunaan profesi.

Pertemuan 6 (Filsafat)


Logika/Penalaran Induktif

~>  cara kerja ilmu pengetahuan yang bertolak dari sejumlah proposisi tunggal/partikular tertentu untuk menarik kesimpulan umum tertentu.
~>  Kesimpulan adalah generalisasi fakta yang memperlihatkan kesamaan bersifat sementara

Penalaran Induktiv VS Deduktif

# Persamaan penalaran induktif dengan deduktif  ~> argumentasi keduanya terdiri dari premis-premis yang mendukung kesimpulan.

# Perbedaan penalaran induktif dengan deduktif  ~>  penalaran induksi yg tepat akan punya premis-premis benar tapi kesimpulan salah, karena argumentasi penalaran induktif tidak membuktikan kesimpulan benar. Premis hanya menetapkan kesimpulan berisi suatu kemungkinan. 

#  Maka argumentasi dalam penalaran induksi tdk dinilai sebagai sahih/valid atau tidak sahih/invalid, tapi berdasarkan probabilitas.

Cara penalaran induktif
Proses induksi mulai berdasar kejadian-kejadian, gejala partikular. Penal induksi adalah proses penalaran berdasarkan pengertian partikular/premis untuk menghasilkan pengertian umum/kesimpulan.

Ciri-ciri Penalaran Induktif ;

  • Premis penal induktif, yaitu proposisi empiris yang ditangkap indera
  • Kesimpulan dalam penalaran induksi lebih luas 
  • Meski kesimpulan tak mengikat, tapi manusia menerimanya
Generalisasi Induktif

# Arti ~ > Proses penalaran berdasarkan pengamatan atas gejala dengan sifat tertentu untuk menarik kesimpulan tentang semua
# Prinsip ~>  Apa yg terjadi beberapa kali dlm kondisi tertentu dpt diharapkan akan selalu terjadi bila kondisi yg sama terpenuhi.

# Tiga syarat membuat generalisasi ;

  • Tidak terbatas secara numerik, tidak boleh terikat pada jumlah tertentu
  • Tidak terbatas secara spasio temporal, harus berlaku dimana saja
  • Dapat dijadikan dasar pengandaian

Faktor Probabilitas
Kebenaran konklusi dalam logika induktif, baik dalam analogi maupun generalisasi bersifat tidak pasti, karena hanya bersifat mungkin (probabel). Probabilitas ~> keadaan pengetahuan antara kepastian dan kemungkinan.

Tinggi-rendahnya probabilitas konklusi induktif dipengaruhi oleh ;

  • fakta ~>  makin besar jumlah fakta yang dijadikan dasar penalaran induktif, maka akan semakin tinggi probabilitas konklusi dan sebaliknya.
  • analogi ~> semakin besar jumlah faktor analogi dalam premis, makin rendah probabilitas konklusinya dan sebaliknya.
  • disanalogi ~> makin besar faktor disanalogi dalam premis, akan makin tinggi probabilitas konklusinya, dan sebaliknya.
  • luas konklusi ~>  semakin luas konklusi, semakin rendah probabilitasnya, dan sebaliknya.

Kesesatan generalisasi/Analogi
Tinggi rendahnya probabilitas penalaran ditentukan faktor subjektif. Faktor ini membawa manusia pada kesesatan (fallacy)

Kesesatan penalaran induktif yg terpenting adalah:

  • Tergesa-gesa: cepat menarik kesimpulan dari beberapa fakta
  • Faktor ceroboh:  cepat tarik kesimpulan tanpa memperhatikan soal kondisi lingkungan, misalnya: Semua wanita Jawa itu lembut
  • Prasangka: memberi penilaian tanpa melihat fakta lain yg tidak cocok, misalnya: Semua org Batak bicara keras dan tak sabaran

Manfaat logika induktif

~> Memberikan pembenaran atas kecendrungan manusia yg bersandar pada kebiasaan




Fallacia (Kesesatan)















Pertemuan 5 (Filsafat)

Logika

Logika berasal dari bahasa Yunani
 logikos - logos sesuatu yang diungkapkan/diutarakan lewat bahasa(Zeno dr Citium )(334-262 S.M.)

Logika adalah cabang filsafat yg mempelajari, menyusun, dan membahas asas-asas/aturan formal serta kriteria yg sahih bagi penalaran dan penyimpulan untuk mencapai kebenaran yg dapat dipertanggungjawabkan secara rasional. 

# Objek material logika adalah manusia itu sendiri.
# Objek formal logika ialah kegiatan akal budi untuk melakukan penalaran yang tepat yang tampak melalui ungkapan pikiran lewat bahasa

Sejarah Logika
Sebagai istilah logika pertama sekali digunakan oleh Zeno dengan aliran stoisismenya, tapi filsuf pertama yang menggunakan logika sebagai ilmu adalah Aristoteles. Kendati istilah yg digunakan adalah analitika, tapi dialah yg pertama sekali meneliti berbagai argumentasi yg berangkat dari proposisi yg benar.


Kegunaan Logika ;

  1. Membantu orang yang mempelajari logika untuk berpikira rasional, kritis, lurus, dan metodis
  2. Meningkatkan kemampuan berpikir secara abstrak, cerman, dan objektif
  3. Menambah kecerdasan dan meningkatkan kemampuan secara tajam/mandiri
  4. Meningkatkan cinta akan kebenaran untuk menghindari kekeliruan/kesesatan

Macam-macam Logika
  • Logika kodrati: suatu suasana saat akal budi bekerja menurut hukum logika secara spontan. Misalnya: Saat kuliah seorang mahasiswa mendapat SMS dari ibunya agar menjemput adiknya dari sekolah pukul 1 siang. Mahasiswa tidak perlu bertanya mengapa harus menjemput karena dia yakin itu perintah ibunya.
  • Logika ilmiah: berusaha mempertajam akal budi manusa agar dapat bekerja lebih teliti/tepat, sehingga kesesatan bisa dihindari. Dipelajari berbagai aturan, hukum, asas agar dapat diperoleh pemikiran yang benar dan bisa dipertanggungjawabkan secara rasional. 

Pembagian materi Logika
  • Pengertian: tugas pemikiran manusia adalah mengerti pernyataan dengan membentuk pengertian karena pengetahuan inderawi. Misalnya: Pengertian kata 'saya', 'membeli', 'rumah', dll. ( S ~> P)
  • Hubungan yang ada antara pengertian: hubungan itu bisa menyetujui. Ini disebut dengan putusan yang diungkapkan dalam kalimat berita. ( S = P )
  • Menyimpulkan: dengan mengaitkan apa yang sudah dimengerti, sehingga sampai pada kesimpulan. ( S ≠ P )


Manfaat belajar Logika
  1. Membantu setiap orang untuk mampu berpikir kritis, rasional, dan metodis
  2. Kemampuan meningkatkan kemampuan bernalar secara abstark
  3. Mampu berdiri lebih tajam dan mandiir
  4. Menambah kecerdasan berpikir, sehingga bisa menghindari kesesatan dan kekeliruan dalam menarik kesimpulan




Pertemuan 4 (Filsafat)

Epistemologi
~> Epistemologi, (dari bahasa Yunani episteme (pengetahuan) dan logos (kata/pembicaraan/ilmu) adalah cabang filsafat yang berkaitan dengan asal, sifat, karakter dan jenis pengetahuan.
~> Epistemologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari secara kritis tentang sumber, struktur, dan kebenaran pengetahuan.

Pengetahuan tersebut diperoleh manusia melalui akal dan panca indera dengan berbagai metode;

  • metode induktif,  Khusus - umum
  • metode deduktif, umum - khusus
  • metode positivisme,  dibuktikan
  • metode kontemplatis, dihayati
  • metode dialektis, 2 hal berbeda menjadi 1

Metode-metode dalam memperoleh pengetahuan

  • Empirisme ~> Empirisme adalah suatu cara/metode dalam filsafat yang mendasarkan cara memperoleh pengetahuan dengan melalui pengalaman
  • Rasionalisme ~> berpendirian bahwa sumber pengetahuan terletak pada akal
  • Fenomenalisme ~> Immanuel Kant berpendapat bahwa semua pengetahuan didasarkan pada pengalaman-meskipun benar hanya untuk sebagian. Tetapi para penganut rasionalisme juga benar, karena akal memaksakan bentuk-bentuknya sendiri terhadap barang sesuatu serta pengalaman.
Sifat Epistemologi


  • Secara kritis, selalu mempertanyakan, menguji cara kerja
  • Secara normatif, menentukan tolok ukur
  • Secara evaluatif, dapat dipertanggung jawabkan

Dasar dan sumber pengetahuan 


  • Pengalaman manusia
  • Ingatan (memory)
  • Penegasan tentang apa yang diobservasi (kesaksian)
  • Minat dan rasa ingin tahu
  • Pikiran dan penalaran
  • Logika
  • Bahasa
  • Kebutuhan hidup manusia

Struktur ilmu pengetahuan
Adanya 2 kutub, yaitu:

  • Kesadaran/subjek (S) yang berperan sebagai yang menyadari/mengetahui
  • Objek (O) yang berperan sebagai yang disadari/diketahui


teori kebenaran

  • Teori kebenaran korespondensi ( Subjektif )
  • Teori kebenaran koherensi ( Objektif )
  • Teori kebenaran pragmatik ( Benar jika ada gunanya)
  • Teori kebenaran konsensus ( benar berdasarkan kesepakatan )
  • Teori kebenaran semantik ( Punya arti )

Pertemuan 3 (Filsafat)


METAFISIKA

Metafisika (filsafat pertama) ~~> Andronikus

fisika         (filsafat kedua)   ~~> Aristoteles

Metafisika umum (ontologi) ~> Metafisika umum adalah metafisika yang membahas segala sesuatu yang ada secara menyeluruh dengan cara memisahkan eksistenti dari penampilan eksistensi itu

Tiga teori ontologi : 
  • Idealisme: ada sesungguhnya berada di dunia ide
  • Materialisme: menolak hal yang tidak kelihatan
  • Dualisme: tipe fundamental substansi adalah materi (secara
              fisis) dan mental (tidak kelihatansecara fisis)

    Metode ontologi: harus ada dan konkret

Metafisika Khusus (kosmologi)
Kosmologi: (kosmos = dunia/ketertiban, logos = kata, ilmu) percakapan tentang alam/ketertiban paling fundamental dari seluruh realitas
~> Memandang alam sebagai totalitas dari fenomena. Yang disoroti: ruang dan waktu, perubahan, kebutuhan, keabadian, dengan metode rasional.

Manfaat metafisika ;
  • Mampu membaca masalah secara komprehensif
  • Menemukan problem melebihi masalah teknis dan praktis
  • Mampu merumuskan prinsip, nilai, dan makna secara mendasar
  • Mampu menyusun sintesa secara logis dan koheren
  • Mampu mengartikulasi secara mudah pengalaman yang tidak bisa dijelaskan dengan bahasa sehari-hari

Aksiologi

Aksiologi ~> cabang filsafat ilmu yang mempertanyakan bagaimana manusia menggunakan ilmunya.  
berasal dari kata Yunani yaitu;axios yang berarti sesuai atau wajar 
logos yang berarti ilmu
Aksiologi dipahami sebagai teori nilai. 

Apa itu nilai ?
Nilai = sesuatu “luhur” yang mengarahkan manusiamelakukan tindakan demi terwujudnyakualitas hidup dantatanan kosmis yang harmonis
Nilai = sebuah konstruksi kepercayaan manusia terhadap suatu hal yang dipilih dan kemudian dilakukannya untuk menemukan hakikat dari sesuatu

indikasi sesuatu yang bernilai


  • Kita melakukannya dengan giat/senang bahkan berani mengorbankan sesuatu.
  • Apresiase bagi orang yang melakukan.
  • Dilakukan secara kontinu.
Pandangan tentang nilai


  • Nilai psikis, pengalaman nilai diperoleh melalui sebuah pengalaman.
  • Nilai hakikat atau inti dari sesuatu, nilai dianggap sebagai objek ideal (intemporality)
  • Nilai melekat pada benda atau sesuatu (carries of value)
Kualitas nilai
  • Nilai objektif, melekat pada benda nilai yang teramati 
  • Nilai intersubjektif, subjek berpotongan dengan subjek lain dalam hal pengamatan
Hierarki nilai


  1. Nilai kesenangan, perasaan inderawi
  2. Nilai vitalitas, kehidupan (perasaan halus, kasar, luhur)
  3. Nilai spiritual, tidak terikat dengan problem inderawi
  4. Nilai kesucian dan keprofanan
Tingkatan nilai


  • Kemampuan bertahan-kecenderungan intrinsik. Cth: cinta sejati.
  • Tidak bisa dibagi-bagi utuh. Cth: karya seni (keindahan)
  • Kesalingtergantungan diantara tingkatan nilai yang lain
  • Semakin dalam kepuasan yang didapat, semakin tinggi nilai tersebut.
  • Relativitas nilai terhadap nilai objek yang absolut
Masalah


  • Keinginan
  • Paradigma dan instrument
  • Ukuran
  • Fakta



Pertemuan 2 (Filsafat)






Filsafat & Filsuf

"Philoshopia  ~>  Bahasa Yunani  ~>  Abad 6 SM (zaman Phytagoras)

Faktor-faktor lahirnya filsafat 

  • Keberadaan mitologi == >> # Kosmonogis ( asal usul)
                                                  # Kosmologi (Sifat kejadian) 
  • Kesastraan Yunani  == >>  amsal, teka-teki, dongeng, dll
  • Pengaruh ilmu pengetahuan dari timur kuno ( astronomi, geometri, dll)

Peranan Logos == >> Lahirnya filsafat


  • abad ke-6 S.M == >> mencari jawaban rasional tentang alam semesta
  • Logos (akal budi, rasio, tuturan, bahasa) mengganti mythos
  • Mitos vs Logos melahirkan Filsafat
  • Filsafat lahir saat logos mengalahkan mythos
"Contoh mitos ~> pelangi
Mitos: dewi yang sedang bertugas melayani dewa-dewa lain
Sementara pendapat Xenophanes dan Anaxagoras  merupakan pantulan cahaya matahari pada awan"

Kaitan Sifat Bangsa Yunani dengan Kelahiran Filsafat:


  • Segi geografis             ~> Perantau
  • Segi politik sosial        ~> Merasa lain dari bangsa lain
       # Kemerdekaan
       # Hidup dalam polis (negara kecil, negara kota, rakyat)
       # Sebagai lmbaga politik

          3 ciri  polis yang menciptakan iklim kelahiran filsafat ;
       # Logos mendapat kedudukan istimewa
       # Suasana umum yang terbuka
       # Semua warga sederajat
  • Segi kultural               ~> Bangsa pencipta filsafat

Sejarah Filsafat dan perkembangan

1. Zaman Keemasan
  • Athena dan Sofistik
  • Sokrates (470-399)
  • Plato (427-347)
  • Aristoteles (384-322)


2. Zaman Helenitis

3. Zaman Romawi